BTemplates.com

Friday 13 December 2013

Prediksi Suku Bunga Bank Indonesia 2014


 BI Rate masih sanggup turun sejalan membaiknya kondisi nilai tukar rupiah dan tingkat infla Prediksi Suku Bunga Bank Indonesia 2014 Bank Indonesia (BI) memastikan suku bunga contoh (BI Rate) akan dipertahankan pada level 7,5% untuk 2014 mendatang. Namun, BI Rate masih sanggup turun sejalan membaiknya kondisi nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, Dody Budi Waluyo dikala dijumpai dalam program HSBC Global Economic Outlook 2014 di Jakarta, Rabu (4/12). Menurutnya, naiknya BI rate hingga level 7,5% untuk menjaga Current Account Defisit (CAD), kemungkinan turun tinggal menungu kondisi tahun depan.

"BI rate akan lebih melihat kondisi perekonomian di tahun depan. Kita akan lihat dulu semua data dan indikator yang ada. Suku bunga turun tergantung indikator nilai tukar stabil dan inflasi rendah, setidaknya kita pertahankan di level itu," terang Dody dikala dikonfirmasi.

Selama kepemimpinan Agus Martowardojo sebagai Gubernur BI, bunga contoh sudah naik 5 kali. Yakni mulai 13 juni 2013 menjadi 6% dari 5,75% yang bertahan selama 14 bulan pada kepemiminan Darmin Nasution. Kemudian pada 11 Juli naik menjadi 6,5%, 29 Agustus menjadi 7%, 12 September naik ke 7,25%, dan terakhir hari ini kembali naik menjadi 7,5%.

Selain itu, Dody memperlihatkan alasan BI hingga menaikan suku bunga hingga 7,5%. Alasannya sebab situasi global yang belum stabil yang berdampak pada domestik.

"Begini pilihan suku bunga sebab kita akan menentukan kebijakan menaikan suku bunga, jadi jikalau kondisi mengarah instabilitas pilihan terpaksa dilakukan hal tersebut," ucap Dody.

Dody menjelaskan instabilitas tercermin pada penyaluran kredit perbankan dalam menyalurkan kredit pada kondisi gejolak ekonomi. Sehingga jikalau sudah terjadi ibarat itu menaikan suku bunga menjadi pilihan.

"Kita banyak over spending, inflow banyak menciptakan spanding lebih banyak terjadi tekanan Current Account Defisit (CAD). Pilihan nila tukar tertekan," katanya.

Sumber : www.metrotvnews.com

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.