BTemplates.com

Monday 17 February 2014

Inilah 6 Letusan Gunung Terdahsyat Di Indonesia


Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang dikelilingi gunung berapi aktif dan termasuk dalam lingkar gunung api pasifik. Saat ini di Indonesia terdapat 127 gunung aktif serta 5 juta orang penduduk yang bermukim di sekitarnya.

19 gunung diantaranya kini berstatus waspada dan siaga. Gunung api di Indonesia sebagian besar terbentuk akhir tumbukan antar tiga lempeng tektonik yang mengapit bumi nusantara yaitu Eurasia Indo Australia dan lempeng pasifik.

Kecepatan tumbukan antar lempeng mencapai empat hingga enam centi meter per tahun menghujam di wilayah Indonesia, memperlihatkan kesempatan pada magma untuk naik ke atas permukaan.


Sinabung belum lagi usai, Gunung Kelud di Jawa Timur mengamuk. Dalam sejarahnya, gunung di perbatasan tiga kabupaten, Blitar, Kediri dan Malang ini yaitu salah satu gunung yang meletus dengan hebat.

Ada 127 gunung api aktif di Indonesia. Beberapa di antara mempunyai sejarah pernah meletus dengan daya letusan yang sangat besar dan mengakibatkan korban jiwa sangat banyak. Untuk mengukur kekuatan letusan gunung api dipakai Volcanic Explosivity Index (VEI) yang dicetuskan oleh Chris Newhall dari Survei Geologi Amerika Serikat dan Steve Self dari Universitas Hawai.

Berikut yaitu letusan dahsyat gunung api yang pernah terjadi di Indonesia :

1. Gunung Toba

    Gunung Toba Sebagian orang mungkin tak tahu ada Gunung Toba alasannya yaitu lebih mengenal nama danau Toba yang indah di Sumatera Utara. Padahal Danau Toba yang populer itu tak lain yaitu kaldera dari Gunung Toba yang diperkirakan meletus sekitar 74 ribu tahun silam. Erupsi Toba mencapai level 8 dalam ukuran VEI sehingga disebut super volcano. Letusannya ketika itu hampir memusnahkan umat insan di muka bumi. Usai letusan, Toba juga mengakibatkan mega tsunami yang menjadi peristiwa massal umat manusia. Sebelum punah dan tak berbentuk lagi menyerupai sekarang, Toba diperkirakan pernah tiga kali meletus. Letusan pertama terjadi sekitar 800 ribu tahun lalu. Letusan ini menghasilkan kaldera di selatan Danau Toba, mencakup kawasan Prapat dan Porsea. Letusan kedua yang mempunyai kekuatan lebih kecil, terjadi 500 ribu tahun lalu. Letusan ini membentuk kaldera di utara Danau Toba. Tepatnya di kawasan antara Silalahi dengan Haranggaol. Letusan ketiga atau yang paling dahsyat terjadi pada 74 ribu tahun lalu. Letusan ketiga ini menghasilkan kaldera, dan menjadi Danau Toba kini dengan Pulau Samosir di tengahnya. Gunung Toba ini tergolong supervolcano. Hal ini dikarenakan Gunung Toba mempunyai kantong magma besar, yang kalau meletus kalderanya besar sekali. Volcano biasa rata-rata kalderanya ratusan meter, sedangkan Supervolcano sanggup mencapai puluhan kilometer.

2. Gunung Tambora
    Gunung Tambora Meletus pada April 1815, dengan kekuatan letusannya mencapai level 7 VEI. Akibat letusannya sebanyak 71 ribu orang tewas. Tambora terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Dentuman letusannya ketika itu terdengar hingga Pulau Sumatera. Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku.

    Lebih dari itu, letusan tambora mengakibatkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai tahun tanpa ekspresi dominan panas alasannya yaitu perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa akhir debu yang dihasilkan dari letusan Tambora.Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen gagal dan final hidup ternak di belahan utara bumi. Hal ini mengakibatkan terjadinya kelaparan terburuk pada kurun ke-19.

3. Gunung Krakatau
    Gunung Krakatau meletus pada Agustus 1883 dengan kekuatan letusan level 6 skala VEI. Letusannya menyembutkan material vulkanik hingga hingga Afrika. Sebagian besar muka bumi gelap selama beberapa hari ketika Krakatau meletus. Wilayah Lampung pesisir dan Banten pesisir musnah alasannya yaitu gelombang tsunami hingga 40 meter dan awan panas yang menerjang. Korban jiwa mencapai 36 ribu orang. Daya ledaknya diperkirakan 30 ribu lebih berpengaruh dibandingkan bom atom yang meratakan Hiroshima dan Nagasaki. Suara letusan itu terdengar hingga di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues akrab Afrika. Letusan Krakatau mengakibatkan perubahan iklim global. Beberapa tahun sehabis meledak dan punah, sebuah ledakan terdengar di tengah-tengah Selat Sunda dan disusul tumbuhnya gundukan baru. Gundukan ini terus tumbuh hingga hasilnya menjadi gunung gres dan diberi nama Anak Krakatau. Gunung ini kini bersatatus waspada dan terus diamati. Anak Krakatau kini menjadi salah satu gunung api yang diwaspadai.

4. Gunung Galunggung
    Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 dengan kekuatan letusan level 5 VEI. Letusan menewaskan 4.000 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung. Letusan berikutnya terjadi pada tahun Oktober 1894. Letusan kali ini menghancurkan 50 desa, sebagian rumah ambruk alasannya yaitu tertimpa hujan abu. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 5 Mei 1982 disertai bunyi dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar. Kegiatan letusan berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983.

5. Gunung Merapi
    Gunung Merapi Merapi merupakan gunung berapi di cuilan tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Berada di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Gunung ini punya tingkat keaktifan setiap dua hingga lima tahunan. Merapi juga dikelilingi oleh pemukiman yang cukup padat. Sultan Kraton Yogyakarta hingga harus menunjuk juru kunci gunung yang sanggup membaca gejala merapi untuk memberi peringatan penduduk ketika terjadi erupsi. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 menciptakan seluruh cuilan tengah Pulau Jawa diselimuti abu. Diperkirakan, letusan tersebut mengakibatkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang. Erupsi terakhir Merapi tahun 2010 bahkan menewaskan juru kuncinya, Mbah Maridjan. Ia tewas di rumahnya di Dusun Kinahrejo akhir awan panas gunung api yang “dirawatnya” selama bertahun-tahun.

6. Gunung Kelud
    Gunung Kelud semenjak kurun ke-15, Gunung Kelud telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Korban terbanyak terjadi pada letusan tahun 1586 di mana erupsi gunung ini merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa.

    Pada kurun ke-20, Gunung Kelud tercatat meletus pada tahun 1901, 1919, 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini menciptakan para jago gunung api menyimpulkan, siklus letusan Kelud yaitu 15 tahunan.Meski begitu, peningkatan aktivitasnya terus dipantau. Seperti yang terjadi ketika ini, Kelud berstatus waspada dari semula aktif normal. Letusan 1919 termasuk yang paling mematikan alasannya yaitu menelan korban 5.160 jiwa , merusak 15.000 ha lahan produktif alasannya yaitu fatwa lahar mencapai 38 km, meskipun di Kali Badak ketika itu telah dibangun bendungan penahan lahar pada tahun 1905. Letusan terakhir Gunung Kelud terjadi pada November 2007.

Wednesday 5 February 2014

Ini Beliau Harga Lengkap Kendaraan Beroda Empat Honda Brio Satya


Honda Brio Satya merupakan pesaing kendaraan sekelasnya yaitu Daihatsu Ayla dan Toyota Agya. Berbagai keunggulan Brio Satya dihadirkan dalam rangka melampaui kompetitornya tersebut. Misalnya dari segi harga, dia dibandrol dengan range mulai Rp 106 juta sampai Rp 179 juta.

Untuk mesin, Honda melengkapi Brio Satya dengan VTEC SOHC 1.200 cc 4 silinder. Kekuatannya mencapai sampai 88 PS dengan torsi tertinggi ialah 11,1 Nm pada putaran 5.400. Jadi, kendaraan mungil ini ialah city car yang ideal sekali untuk menemani aktifitas masyarakat perkotaan.

Apalagi Brio Satya mempunyai kandungan lokal sampai 85 persen, sehingga pastinya sudah dirancang untuk keperluan masyarakat Indonesia.

Lengkap dengan fog lamp, velg Alloy 14 inci, power window, bumper belakang, serta spoiler belakang juga, maka tampilannya sangat sporty dan stylish. Apalagi pilihan warna yang dihadirkan untuk kendaraan ini juga ialah warna-warna favorit ibarat putih, silver, merah, hijau muda, dan lainnya.

Untuk harga lengkap Honda Brio Satya dengan banyak sekali tipe yang ada, berikut ini daftar yang dapat Anda simak:

  •     Brio Satya A Manual – Rp 106.000.000
  •     Brio Satya S Manual – Rp 111.000.000
  •     Brio Satya E Manual – Rp 117.000.000
  •     Brio S Otomatis – Rp 131.000.000
  •     Brio E Otomatis – Rp 136.000.000
  •     Brio Sports E Manual – Rp 169.000.000
  •     Brio Sports E Otomatis – Rp 179.000.000

Tuesday 4 February 2014

Status Gunung Kelud Jadi Waspada, Warga Punya Alarm Sendiri !


 Status gunung yang berada di perbatasan Kediri dan Blitar Status Gunung Kelud Kaprikornus Waspada, Warga Punya Alarm Sendiri ! Status gunung yang berada di perbatasan Kediri dan Blitar, Jatim, yang tadinya ‘normal’ sudah bermetamorfosis ‘waspada’. Warga Dusun Gambar Anyar Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, yang masuk wilayah Blitar itu tetap beraktifitas normal menyerupai hari biasanya.

“Kami sudah mendapatkan gosip status itu tadi siang dari pengurus RT. Tapi kami yakin Gunung Kelud belum akan meletus mas,” Kata Agus, warga setempat ketika ditemui, Minggu (2/2/2014).

Karena desanya hanya berjarak sekitar 5 km dari Gunung Kelud, Agus mengaku tetap waspada dan sudah akan melaksanakan antisipasi jikalau hal tidak terduga terjadi nantinya.

“Yang kami lakukan kini ya berjaga-jaga saja. Mulai memperbanyak stok materi makan sampai mengamankan harta benda kami,” kata Agus.

‘Alarm’ khusus yang dimaksud warga ialah munculnya gejala alam. Warga mengakui jikalau menurut pengalaman, ketika Gunung Kelud akan meletus, maka hewan-hewan di sekitar hutan di area gunung akan turun ke perkampungan. Kemudian munculnya juga bau welirang yang menyengat.

“Tahun 1990 sebelum meletus banyak binatang yang turun. Biasanya lewat depan rumah ini. Juga bau welirang yang tercium,” kata Yolanda yang rumahnya berada di ujung desa.

Berdasarkan gosip yang dihimpun dari pos pengamatan Gunung Kelud, semenjak pukul 00.00-06.00 WIB, sudah terjadi gempa vulkanik dangkal sebanyak 63 kali, 13 kali vulkanik dalam dan 1 kali gempa tektonik. Selain itu, dari pengamatan petugas, juga muncul sejumlah gelembung dari sekitar anak Gunung Kelud dengan diameter 50 cm. Kondisi serupa pernah terjadi juga pada Gunung Kelud tahun 2007. Untuk pencegahan, pemerintah sudah memperingatkan warga biar tidak beraktivitas di radius 2 km dari gunung Kelud.

Peningkatan status Gunung Kelud ini sepertinya juga menjadi pergunjingan di situs jejaring sosial. Sebab, ada yang ‘nakal’ dengan menyebar foto proses terjadinya anak Kelud 2007 yang lava pijarnya keluar namun dikabarkan foto tersebut insiden terbaru.