BTemplates.com

Wednesday 1 May 2013

Ini Beliau Spg Rokok Yang Ditemui Uje Terakhir Itu


Perasaan kaget sekaligus tidak percaya diungkapkan Agnes (23) dan Dea (23) dikala mendengar kabar bahwa Ustadz Jeffri Al Buchori telah meninggal dunia.

Diceritakannya, pertemuan pertama dan terakhir kalinya dengan sang ustadz ialah pada hari Kamis (25/4/2013) malam sekitar pukul 23.00 WIB di kafe tempat Kemang, Jakarta Selatan, yang membuatnya semakin kagum dan cinta akan sosok kerendahan hati "ustadz gaul" itu.

"Pertemuan kami waktu itu sangat singkat, awalnya saya tidak sadar bila orang yang membeli rokok dan mempersilakan kami masuk sehabis diusir satpam ke dalam kafe yaitu sang ustadz. Tapi begitu saya dengar suaranya yang khas, dikala dia membagikan rokok kepada para satpam yang berjaga, gres saya tersadar bila dia itu yaitu Ustadz Jeffry Al Buchori," ceritanya sambil terisak di samping makam Uje di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2013) siang.

Diungkapkannya, dirinya dan Dea yang eksklusif saling menelepon ketika mengetahui kabar yang menimpa Uje pada pagi harinya sempat diberikan pesan singkat dan motivasi dikala Uje membayar satu slof rokok yang dibelinya pada malam itu. Disebutkan Agnes, isi pesan yang disebutkan Uje itu yaitu cita-cita dan undangan kepadanya untuk mendoakan Uje supaya selamat dunia dan akhirat.

"Beliau berpesan singkat, tolong doakan saya supaya selamat dunia dan akhirat. Waktu itu saya hanya mengiyakan saja dan tidak berpikir ihwal hal apa pun," ujarnya.

Tak hanya itu, Uje juga memuji apa yang dilakukan Agnes dan Dea sebagai SPG. "Beliau berkata bila kami berdua yaitu orang baik alasannya berdasarkan beliau, hingga larut malam masih bekerja mencari rezeki. Sebab, kata Uje, rezeki itu tidak ada yang tahu, kecuali Allah yang tahu," kata Agnes lagi sembari menirukan ucapan dan gerak badan Uje di malam pertemuan yang berkesan itu.

Dibalut kerudung tipis bermotif batik warna coklat dan mengenakan baju hitam lengan panjang, keduanya tidak berhenti menangis hingga datang waktunya membuatkan bunga dan menyiram air mawar di atas pusara tempat Uje dikebumikan. Baik Agnes maupun Dea tak henti menangis di pusara Uje.

"Semoga doa saya untuk Uje di malam itu supaya benar-benar dikabulkan oleh Allah dan saya sangat kagum sekali kepada Uje alasannya dia yaitu salah satu orang yang paling rendah hati yang gres saya temui," kata Agnes lagi.

Sumber : Kompas.com

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.